IDEBISNIS.ID – Peluang bisnis yang menguntungkan bisa dikerjakan sendiri maupun berkelompok, di rumah maupun di tempat yang dipilih.
Namanya juga peluang bisnis, sudah pasti akan ada resiko dan kamu pastinya belum pernah mendengar usaha belatung atau maggot lalat BSF.
Usaha yang menjijikan, memang. Belatung yang ada berbentuk ulat kecil berwarna putih dan sering kita jumpai di bangkai, maupun bekas makanan di tempat sampah.
Jangan berpikir negatif dulu. Kok bisa sih belatung menghasilkan uang dan bisa menjadi ladang pendapatan ?
Budidaya belatung maggot lalat BSF yang kian populer di masyarakat sebagai altenatif pakan ternak, ikan, dan lainnya.
Apa sih lalat BSF. Nah ternyata itu lalat tentara hitam atau biasa disebut black soldier fly (BSF) dengan nama latin Hermetia Illucens.
Dari 800 jenis lalat yang ada, BSF inilah yang menjadi jenis paling beda. Dimana BSF adalah lalat yang tidak bersifat patogen karena tidak membawa agen penyakit.
Simak kisah sukses Owner Maggot Putra Tangerang, Akbar yang sukses membudidayakan belatung maggot lalat BSF.
Ia bahkan cuan hampir jutaan rupiah setiap harinya. Mau tahu kisah suksesnya ? Yuk baca terus artikel ini.
Dikutip dari laman resmi www.idxchannel.com, siapa yang tak jijik jika melihat belatung. Bentuknya yang seperti ulat kecil warnah putih dan kerap kali ditemukan di bangkai, bekas makanan atau tempat sampah.
Tetapi jangan salah, binatang melata yang kerap kali dipandang sebelah mata ini bisa menghasilkan cuan sampai jutaan rupiah lho.
Seperti Akbar, owner Maggot Putra Tangerang yang mampu menghasilkan maggot berton-ton dan untung jutaan rupiah dalam satu hari.
Kisah sukses Akbar ini dimulai ketika ia melihat adanya peluang bisnis di masa pandemi Covid-19. Meskipun, ia tidak dengan bacground dari pembudidaya.
Dengan budidaya maggot ini, ia membantu dalam mengurangi limbah sampah pasar, rumahan. Dimana usaha ini dia lakukan secara mandiri dirumahnya sendiri.
Pria berusia 31 tahun itu, menceritakan bahwa sebelum menekuni usaha maggot. ia sempat memiliki usaha event organizer dan percetakan.
Sejak adanya pandemi Covid-19 itulah mengakibatkan orang yang menjalankan pernikahan menjadi berbeda dan merubahan kebiasaan. Dimana usaha EO maupun percetakan kurang lagi digunakan.
Seiring dengan berbagai pembatasan mobilitas masyarakat atau pada masa PPKM atau pemberlakuan pembatasan yang dilakukan pemerintah.
Ia pun akhirnya memutuskan untuk mencari usaha lain, dan inilah usaha yang dilakukan sekarang yaitu budidaya maggot lalat BSF.
“Dulu saya basicnya itu usahanya EO dan percetakan. Cuman dalam masa pandemi dua tahun, kita tahu sendiri namanya izin ramai ramai buat keluar itu kan nggak bisa,” kata Akbar, Sabtu, 9 Oktober 2021 seperti dikutip dari Youtube Asumsi.
Lanjutnya, karena dibatasi dengan adanya protokol kesehatan. Selama enam bulan ini ia mencoba riset, yaitu tentang ekonomi pangan dan ekonomi kesehatan.
“Nah ekonomi pangan ini adalah budidaya maggot, karena maggot itu adalah pakan ternak,” sebutnya.
Akbar menuturkan bahwa maggot ini beda dengan belatung yang pada umumnya. Maggot sendiri yang dia produksi berasal dari lalat black soldier fly atau BSF.
Dimana lalat jenis ini tidak mengandung penyakit sehingga sangat cocok untuk dijadikan paka ternak oleh masyarakat.
“Dalam kembang biak maggot, lalat BSF memiliki siklus sendiri yang mau tidak mau saatnya larva lalat sudah menjadi larva dewasa harus segara dipanden agar tidak menjadi lalat lagi,” papar Akbar.
Menurutnya lalat ini punya siklus sendiri, yang mau tidak mau, dihari itu. Ketika siklus lewat. “Ya akan lewat gitu aja, dalam artian ketika maggot berumur 15 hari sampai 18 hari itu udh oke menjadi sumber protein”.
“Tapi, ketika sudah lewat 20 hari, itu akan menjadi pre-pupa yang akhirnya nanti akan menjadi lalat,” ujarnya.
Selanjutnya, ia ingin memperluas jaringan pasar, mencoba untuk melakukan berbagai promosi melalui media sosial, facebook, instagram, dan youtube. Harapnya agar semakin banyak orang mengenal dan akhirnya menambah pesanan.
“Kita coba main di medsos, terus di youtube, ada liputan segala macam. Akhirnya semakin banyak pesanan, angruh banget memang penggunaan media sosial,” imbubnya.
Dia menjelaskan saat membuka bisnis maggot hanya menghasilkan 500-600 kg perhari. Kini usahanya ini sudah mampu menghasilkan 1.2 ton perhari dengan lahan satu hektar.
Dengan harga yang ditawarkan dari 1 kg maggot senilai Rp 7 ribu. Maka dalam sehari ia mampu menjual 1.2 ton. Penghasilan bisa didapat mencapai Rp 8,4 juta.
“Awal awal cuma 500-600 kg, sekarang sudah 1.2 ton sehari,” pungkasnya.
Nah itulah, peluang bisnis belatung maggot atau lalat BSF yang bisa menjanjikan keuntungan jutaan rupiah perharinya.
Sumber Referensi : https://www.idxchannel.com/milenomic/simak-potensi-bisnis-belatung-menjijikkan-tapi-bisa-cuan-hingga-jutaan-rupiah
Sumber Foto :
https://sindupaten-kertek.wonosobokab.go.id